Institut Teknologi Indonesia (ITI) menggelar Wisuda Sarjana Strata Satu (S1) dan Program Profesi Insinyur Semester Genap Tahun Akademik 2023/2024 yang berlangsung di Kawasan Sains dan Teknologi (KST) B.J Habibie BRIN, Tangerang Selatan.
Dr. Ir. Heru Dewanto, S.T., M.Sc(Eng)., IPU., ACPE., APEC Eng., selaku Ketua Yayasan Pengembangan Teknologi Indonesia (YPTI) mengucapkan selamat pada wisudawan/ti yang hadir di momen yang spesial. Dengan perasaan gembira dan bangga telah mencapai pintu gerbang menuju kehidupan yang akan datang. Bisa dikatakan telah sampai pada kemerdekaan dari tugas, merdeka dari ujian mungkin juga merdeka dari wajah dosen yang menyeramkan. Hal ini disampaikannya dalam sambutan gelaran wisuda ITI pada Sabtu pagi ,27 April 2024.
“Saya hadir di sini sebagai bentuk dari komitmen yayasan pengembangan Teknologi Indonesia sekaligus juga simbol.Ataupun lambang kerjasama yang makin erat antara YPTI selaku Yayasan Institut Teknologi Indonesia selaku institusi,”kata Heru Dewanto.
Lebih lanjut dikatakan, ijazah yang akan anda terima adalah sebuah tiket untuk menuju kehidupan yang lebih baik untuk mendapatkan penghasilan.Tidak selalu menjadi jaminan, namun pasti akan membantu Anda semua. ” Ada 3 hal yang akan menjadi bekal ada di kalian semuanya.
Yang pertama adalah ilmu yang bermanfaat. Kedua Jaringan dan kawan serta persahabatan yang dibangun selama 4 tahun atau 4 setengah tahun menuntut ilmu di Institut Teknologi Indonesia dan yang ketiga adalah pengembangan kepribadian dalam aktivitas di ITI.”
Selain itu iapun berpesan, “Rayakanlah semua keberhasilan dan pencapaian di dalam perjalanan kehidupan karir Anda ke depan. Dan bangkitlah dari setiap kegagalan yang akan kalian hadapi di dalam perjalanan ke depan. Untuk itu kita harus tahu bahwa keberhasilan yang sejati tidak hanya kesuksesan tapi adalah kemampuan untuk bangkit kembali dari setiap kegagalan. Karena itulah maka mulai hari ini kencangkanlah tali sabuk pengaman kalian karena perjalanan ke depan akan seperti roller coster kadang di atas, kadang di bawah ada keberhasilan ada kegagalan.” ujar Heru.
Dikesempatan yang sama, Dr. Ir. Marzan Aziz Iskandar, IPU, ASEAN. Eng selaku Rektor Institut Teknologi Indonesia menerangkan, hari ini meluluskan sarjana dari program akademik sejumlah 127 orang.
“Memang jumlah ini kurang banyak dibandingkan lulusan semester ganjil yang diwisuda pada semester genap itu biasanya bulan Oktober. Nah, di samping program akademik dari 10 program studi teknik, ada juga program profesi insinyur, nanti (dihari yang sama) akan memwisuda 239 wisudawan baik program yang Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) maupun program yang reguler.” ujar Marzan.
Rektor ITI juga menjelaskan, dalam perhelatan wisuda Sarjana Strata Satu (S1) ada 26 orang menyandang predikat Summa Cumlaude. Dan, IPK tertinggi 3,88 dari Program Studi Manajemen.
Salah satu wisudawan penerima predikat Summa Cumlaude saat ditemuai awak media yakni Rosyad Burhan, S.T. dari Program Studi Teknik Industri dan Zakia Nabila, S.T dari Program Studi Manajemen ITI menceritakan dirinya selama menjadi mahasiswa ITI.
“Kampus ini kan terkenal dengan Technology-based Entrepreneur University. Memang dalam setiap pembelajaraannya lebih ke kewirausahaan sebagai seorang insinyur dan keteknikan. Selain itu juga didukung dengan fasilitas yang cukup memadai dan lingkungan kampus yang ecogreen. Jadi cukup nyaman untuk kita belajar menuntut ilmu di kampus ITI dan juga memang ada beberapa tantangan di mana dalam kemajuan zaman ini kan kita dituntut untuk selalu up to date terhadap ilmu pengetahuan.” ujar Rosyad.
Rosyad berharap, untuk ITI, semoga menjadi kampus yang lebih maju dan bisa membawa banyak lagi lulusan-lulusan terbaiknya di internasional, dan nasional maupun di pemerintahan. “Dan, juga membuka kesempatan selebar lebarnya mengayomi adik- adik tingkatnya yang baru lulus untuk bergabung.” ungkap Rosyad.
Begitupula Zakia Nabila lulusan Program Studi Manajemen ITI menuturkan, dirinya dari awal masuk ITI sampai lulus sangat merasa didorong dan dibantu para dosen serta staf-staf prodi.
“Alhamdulillah lulus 3 setengah tahun dengan predikat magna cumlaude. Itu juga berkat bantuan dari dosen, bantuan dari teman-teman semuanya yang amat sangat mendukung program MBKM yaitu Magang, Pertukaran pelajar dan yang lainnya yang semua mahasiswa didorong untuk mengikuti program itu. Jadi enggak cuma stuck di kampus aja tapi juga mahasiswanya.” ujar Zakia.
Terkait menjalani perkuliahan, Ia sejauh ini tidak ada kesulitan. ” Alhamdulillah juga saya dapat beasiswa alumni waktu itu 2 semester itu juga dibantu dari prodi, dari alumninya , dan dari Pusat Kemahasiswaan dan Alumni (PKA) juga yang amat sangat terbuka komunikasinya enak baik jadi antara mahasiswa dan stafnya itu sangat dekat.”pungkas Zakia.