Institut Teknologi Indonesia Juara 1 & 2 Lomba Inovasi TTG Tangerang Selatan 2023
Tangerang Selatan (Rabu, 16/03/2023) – Pemerintah Kota Tangerang Selatan kembali menggelar Lomba Inovasi Teknologi Tepat Guna (TTG) ke-XI tahun 2023, yang resmi dibuka oleh Walikota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie. Acara ini diadakan di Plaza Pusat Pemerintahan Kota Tangerang Selatan (Puspemkot Tangsel), sebagai bagian dari upaya merealisasikan visi Tangsel Unggul. Lomba ini bertujuan untuk memperkenalkan inovasi-inovasi yang dapat membantu dan mempermudah masyarakat dalam mengatasi berbagai tantangan dan permasalahan. Diharapkan, inovasi-inovasi tersebut mampu memecahkan masalah yang dihadapi oleh masyarakat dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia di berbagai tempat.
Lomba TTG ke-XI tahun 2023 ini diikuti oleh 20 peserta dari kategori umum dan 6 peserta dari tingkat sekolah. Partisipasi yang beragam ini menunjukkan antusiasme dan kreativitas masyarakat, mahasiswa, serta pelajar di Kota Tangerang Selatan dalam menciptakan karya-karya inovatif. Perlombaan ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga sarana untuk mempromosikan hasil karya inovatif yang bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Institut Teknologi Indonesia (ITI) berhasil meraih prestasi gemilang dengan meraih Juara 1 dan Juara 2 dalam lomba tersebut. Tim dari Program Studi Manajemen ITI, yang beranggotakan Enjerika Kristivani (mahasiswa Prodi Manajemen) dan Reyza Dwi Fajar Mulya (alumni Prodi Manajemen ITI), berhasil meraih Juara 1 dengan proposal inovatif mereka yang berjudul “Analisis Kelayakan Bisnis: Inovasi Bata Roster Berbahan Dasar Paper Sludge”. Inovasi ini menawarkan solusi ramah lingkungan dengan memanfaatkan limbah kertas sebagai bahan dasar pembuatan bata roster, yang dapat digunakan dalam konstruksi bangunan.
Juara 2 diraih oleh tim dari Program Studi Arsitektur ITI dengan judul proposal “Puzzle Kayu (Wooden Puzzle) Arsitektur Rumah Suku Baduy”. Tim ini terdiri dari Muhamad Ridwan (mahasiswa Prodi Arsitektur) dan Intan Findanavy Rizqo, ST., M.ARS (dosen Prodi Arsitektur). Inovasi mereka menghadirkan puzzle kayu yang merepresentasikan arsitektur rumah suku Baduy, sebuah upaya untuk mengedukasi dan melestarikan budaya lokal melalui media yang menarik dan interaktif.
Walikota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie, dalam sambutannya mengapresiasi seluruh peserta lomba atas inovasi-inovasi yang telah dihasilkan. Beliau menekankan pentingnya peran inovasi dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. “Inovasi merupakan kunci untuk menjawab tantangan zaman. Kami berharap karya-karya yang ditampilkan dalam lomba ini dapat diaplikasikan secara nyata dan memberikan manfaat yang luas bagi masyarakat,” ujar Benyamin Davnie.
Selain itu, acara ini juga diharapkan dapat menjadi ajang promosi bagi para inovator lokal untuk memperkenalkan karya mereka ke tingkat yang lebih tinggi. Lomba Inovasi TTG ini merupakan bagian dari rangkaian perlombaan berjenjang yang dimulai dari tingkat kota, kemudian dilanjutkan ke tingkat provinsi, dan puncaknya di tingkat nasional. Harapannya, para pemenang dari Kota Tangerang Selatan dapat melanjutkan prestasi mereka hingga ke tingkat nasional, seperti yang telah dicapai pada tahun 2022.
Bagi Institut Teknologi Indonesia, kemenangan ini merupakan bukti nyata dari kualitas pendidikan dan pengajaran yang diberikan. Humas ITI menyatakan kebanggaannya atas pencapaian para mahasiswa dan dosen yang telah berkontribusi dalam menciptakan inovasi-inovasi yang bermanfaat. “Kami sangat bangga dengan prestasi yang diraih oleh mahasiswa dan dosen kami. Ini adalah hasil dari kerja keras, dedikasi, dan kreativitas yang luar biasa. Kami berharap kemenangan ini dapat memotivasi seluruh civitas akademika ITI untuk terus berinovasi dan memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat,” ujar perwakilan Humas ITI.
Enjerika Kristivani dan Reyza Dwi Fajar Mulya, sebagai peraih Juara 1, merasa sangat bersyukur dan bangga atas penghargaan yang diterima. “Kami sangat berterima kasih kepada ITI dan semua pihak yang telah mendukung kami. Inovasi bata roster berbahan dasar paper sludge ini diharapkan dapat menjadi solusi yang ramah lingkungan dan ekonomis dalam industri konstruksi,” kata Enjerika Kristivani.
Begitu pula dengan Muhamad Ridwan dan Intan Findanavy Rizqo, yang meraih Juara 2. Mereka berharap inovasi puzzle kayu arsitektur rumah suku Baduy dapat menjadi media edukasi yang efektif dalam mengenalkan budaya lokal kepada masyarakat luas. “Kami ingin mengangkat keunikan arsitektur suku Baduy dan menyampaikannya dengan cara yang menarik. Kami berharap puzzle kayu ini bisa menjadi alat pembelajaran yang menyenangkan dan informatif,” ujar Muhamad Ridwan.
Prestasi yang diraih Institut Teknologi Indonesia dalam Lomba Inovasi TTG Tangerang Selatan 2023 ini menjadi tonggak penting dalam sejarah institusi. Selain mengukuhkan reputasi ITI sebagai perguruan tinggi yang unggul dalam bidang inovasi, kemenangan ini juga diharapkan dapat menginspirasi mahasiswa dan dosen lainnya untuk terus berinovasi dan memberikan kontribusi terbaik bagi masyarakat dan negara.
Dengan demikian, Lomba Inovasi Teknologi Tepat Guna ke-XI tahun 2023 ini bukan hanya sekadar kompetisi, tetapi juga sebuah momentum untuk memperlihatkan potensi besar yang dimiliki oleh para inovator muda di Kota Tangerang Selatan. Melalui kerja keras dan kreativitas, mereka mampu menciptakan solusi-solusi inovatif yang berdaya guna dan berkelanjutan, menjawab tantangan zaman, dan memberikan dampak positif bagi masyarakat luas. (Humas ITI)