Tangerang Selatan, 11 November 2024 – Institut Teknologi Indonesia (ITI) merayakan Hari Mahasiswa dengan serangkaian acara seminar dan teatrikal yang penuh makna. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) ITI dan dihadiri oleh mahasiswa dari berbagai jurusan. Selain mahasiswa ITI hadir juga siswa dari SMA/SMK sekitar kampus yaitu hadir 2 sekolah SMK PGRI 11 dan SMK IPTEK.
Seminar dan Teatrikal Hari Mahasiswa
Acara seminar menghadirkan Jessenia Destarini Asmoro, S.I.P dari Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) sebagai pembicara utama. Dalam seminarnya, Jessenia membahas tema-tema krusial seperti “Belajar tentang Hak Asasi Manusia di Era Digital” dan “Peran Media Sosial dalam HAM serta Bijak Bersosial Media”.
Acara ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang hak asasi manusia (HAM) di era digital dan mengenang sejarah perjuangan mahasiswa.
“Di era digital ini, pemahaman tentang hak asasi manusia harus diadaptasi sesuai perkembangan teknologi. Media sosial tidak hanya menjadi sarana komunikasi, tetapi juga ruang untuk menegakkan hak-hak dasar. Namun, penggunaannya harus bijak dan bertanggung jawab agar tidak mengancam kebebasan dan privasi orang lain,” tutur Jessenia di hadapan para peserta seminar.
Para mahasiswa tampak antusias mengikuti sesi seminar, mengajukan berbagai pertanyaan seputar peran mereka dalam menjaga etika bermedia sosial serta pentingnya keterlibatan aktif dalam isu-isu HAM di ranah digital. Diskusi ini menyoroti bagaimana media sosial bisa menjadi pedang bermata dua: di satu sisi memberikan akses informasi dan advokasi yang luas, namun di sisi lain bisa memicu misinformasi dan pelanggaran privasi.
Setelah sesi seminar, acara dilanjutkan dengan diskusi dan teatrikal yang berfokus pada mengenang Tragedi Semanggi I, sebuah peristiwa kelam dalam sejarah perjuangan mahasiswa Indonesia. Tragedi tersebut terjadi pada tahun 1998 saat mahasiswa berjuang untuk demokrasi dan reformasi. Diskusi ini mengangkat kembali kenangan akan Semanggi I, dimana Teddy Mardani, mahasiswa Institut Teknologi Indonesia yang gugur dalam peristiwa tersebut.
Rekan-rekan mahasiswa, dosen, dan tamu undangan terdiam sejenak saat teatrikal yang menggambarkan perjuangan dan pengorbanan mahasiswa pada masa itu dipentaskan. Para aktor mahasiswa dengan khidmat memerankan adegan-adegan yang menggambarkan suasana penuh ketegangan dan haru saat mahasiswa berhadapan dengan aparat.
Peringatan Bermakna untuk Menghargai Perjuangan
“Peringatan seperti ini sangat penting untuk menanamkan rasa hormat terhadap sejarah perjuangan mahasiswa yang telah memperjuangkan kebebasan dan hak-hak dasar kita. Kita semua harus terus mengingat pengorbanan mereka dan melanjutkan semangat perjuangan itu di era modern ini,” ujar Rektor ITI, Dr. Ir. Marzan Aziz Iskandar, yang hadir memberikan sambutan dan apresiasi kepada para mahasiswa penyelenggara acara.
Kegiatan ini bukan sekadar peringatan, tetapi juga refleksi bersama tentang makna perjuangan mahasiswa dan pentingnya peran mereka dalam perubahan sosial. Dengan mengangkat tema-tema HAM di era digital dan mengenang peristiwa bersejarah, ITI berharap para mahasiswa dapat menjadi agen perubahan yang lebih bijak dan kritis dalam menghadapi tantangan zaman.
“Diskusi tentang HAM dan media sosial sangat relevan saat ini, terutama dengan maraknya kasus pelanggaran privasi dan penyebaran ujaran kebencian di dunia maya. Sebagai mahasiswa, kita memiliki tanggung jawab moral untuk menggunakan teknologi dengan bijak dan memperjuangkan keadilan serta kebebasan berpendapat,” kata salah satu peserta seminar, mahasiswa Teknik Informatika.
Acara Hari Mahasiswa ini diakhiri dengan sesi diskusi terbuka yang memberikan kesempatan kepada para peserta untuk berbagi pemikiran dan pengalaman mereka terkait isu-isu HAM di era digital. Para peserta sepakat bahwa kesadaran akan HAM harus ditanamkan sejak dini dan disesuaikan dengan perkembangan zaman yang serba cepat.
Dengan diadakannya seminar dan teatrikal ini, ITI menegaskan komitmennya untuk terus mendukung kegiatan yang mengedukasi mahasiswa dalam memahami dan menghargai hak-hak asasi manusia. Harapannya, semangat dan nilai-nilai yang disampaikan dalam acara ini dapat menjadi landasan bagi mahasiswa untuk terus mengembangkan diri sebagai pribadi yang peduli, kritis, dan berdaya dalam membangun masa depan yang lebih baik.
Baca Juga : 10 November Hari Pahlawan: Teladani Pahlawanmu, cintailah negerimu.
Kontak dengan tim konsultan pendidikan di Kampus Institut Teknologi Indonesia, disini.