Tangerang – Pada Selasa, 25 Juni 2024, pendampingan dan coaching clinic untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Tangerang telah dilaksanakan di Gerai Tangerang Gemilang. Acara ini bertujuan untuk memberikan bimbingan dan pelatihan intensif kepada para pelaku UMKM dalam mengembangkan bisnis mereka.
Pelatihan ToT Mentor UMKM/StartUp
Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari training sertifikasi mentor (ToT) UKM/UMKM/tenant yang telah diselenggarakan pada 6 Juni 2024 di Ruang Rapat Besar Gedung Achmad Bakrie, Institut Teknologi Indonesia.
Acara ToT mentor tersebut dihadiri peserta dosen-dosen Institut Teknologi Indonesia sebagai peserta. Trainer mengundang Dr. Dion Dewa Barata SE., MSM. selaku Sr. Program Manager at SEA Wadhwani Foundation.
Dr. Dion menyampaikan terkait dengan materi mentor Army, metode Pelaksanaan Mentoring, Startup Mentoring (menthorship arena dan mentoring proses) dan terakhir dilakukan simulasi mentoring dengan mengundah salah satu peserta sebagai tenant dan menjelaskan tools mentoring yang digunakan.
Pendampingan dan Coacing Clinic
Sebagai hasil dari mentoring ini, langsung diimplementasikan pada pendampingan batch 1 yang melibatkan 20 tenant UMKM INKUBE dan PI2B.
Bidang bisnis yang dimentoring yaitu kategori bisnis pangan, fashion dan kecantikan, ekonomi kreatif, digital, dan sosiopreneur.
Program ini dirancang untuk memberikan bimbingan yang komprehensif dan mendalam dalam berbagai aspek bisnis mulai dari pengelolaan keuangan, pemasaran, hingga inovasi produk.
Dr. Ir. Wahyudin, ST, M.Sc, IPM, ASEAN Eng, Kepala Pusat Inovasi dan Inkubasi Bisnis, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian pendampingan tenant yang bertujuan mengembangkan bisnis dan meningkatkan daya saing UMKM.
Program pendampingan ini akan berlangsung selama enam bulan. “Kami berharap melalui pendampingan ini, para tenant dapat lebih siap bersaing di pasar dan mampu mengembangkan usahanya dengan lebih baik,” ujar Dr. Wahyudin.
Ia menambahkan bahwa program ini tidak hanya berfokus pada peningkatan keterampilan teknis, tetapi juga pada pengembangan kapasitas manajerial dan kepemimpinan para pelaku UMKM.
Kasubbag PI2B, Ir. Ulfah K M.Sc.Eng selaku pelaksana kegiatan, menjelaskan teknis pelaksanaan kegiatan.
Pada kesempatan ini, juga dilakukan perkenalan tim pendamping atau mentor yang terdiri dari dosen program studi :
- Teknik Mesin (Ir. Rulyenzi Rasyid, M.KKK),
- Teknik Sipil(Gharizi Martini, S.Pd, M.Hum)
- Teknik Industri Pertanian (Ir. Muhami, M.Si., IPM, Ir. Syahril Makosim, M.Si, IPM dan Ir. Dra. Setiarti Sukotjo, M.Sc., IPU),
- Teknik Kimia (Dr. Ir. Wahyudin, ST, M.Sc, IPM, ASEAN Eng, Dr. Ir. Aniek Sri Handayani, MT, IPM),
- Teknik Elektro (Dr. Ir. Tris Dewi Indraswati, S.T., M.T., Ir. Ulfah K. M.Sc.Eng)
- Teknik Informatika (Muhamad Ramli, S.T, M.Kom)
- Serta Mentor PI2B (Tia Setyaningsih, S.T, Wisono, Debbie Permatasari, S.T)
“Para mentor ini akan memberikan bimbingan yang intensif dan berkelanjutan agar para tenant dapat mencapai target bisnis yang telah ditetapkan,” tambahnya. Selain itu, para mentor juga akan membantu para tenant dalam mengidentifikasi peluang pasar baru dan mengembangkan strategi bisnis yang efektif.
Baca Juga : Pentingnya Pendampingan UMKM dalam meningkatkan daya saing produk
Selanjutnya Selfie Andreany, SAB.,MAB, selaku perwakilan dari Bappeda Kabupaten Tangerang, mengucapkan terima kasih kepada Tim Pendamping dari Institut Teknologi Indonesia atas kerja sama yang terjalin dalam mendampingi tenant.
“Kerja sama ini sangat penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah melalui penguatan UMKM,” ujar Bu Selfi. Ia juga menyatakan bahwa pemerintah daerah sangat mendukung inisiatif seperti ini karena dapat memberikan dampak positif yang signifikan terhadap perekonomian lokal.
Kegiatan yang dilakukan dari jam 13.00 s.d 16.00 WIB,dimulai dengan perkenalan antara mentor dan tenant. Kemudian setiap tenant berdiskusi dengan mentor yang telah ditunjuk. Kegiatan mentoring tidak terasa dan masih dirasa kurang oleh peserta. Oleh karena itu, pendampingan akan terus berlanjut.
Untuk pendampingan selanjutnya, para tenant akan diarahkan untuk dapat mengakses platform Wadhwani, yang akan digunakan untuk melakukan coaching secara online. “Platform ini memungkinkan para tenant untuk mendapatkan akses ke berbagai sumber daya dan pelatihan yang mereka butuhkan untuk mengembangkan pemahaman entrepreneurship,” jelas salah satu mentor.
Platform Wadhwani menyediakan berbagai modul pelatihan yang dapat diakses kapan saja, sehingga para tenant dapat belajar dengan fleksibilitas yang tinggi. Selain itu, platform ini juga menyediakan fitur untuk berinteraksi langsung dengan mentor, memungkinkan adanya diskusi dan bimbingan yang lebih personal.
Selain pelatihan online, program pendampingan ini juga mencakup sesi tatap muka secara berkala. Sesi ini dirancang untuk memberikan bimbingan langsung dan mendalam, serta untuk memantau perkembangan setiap tenant. “Sesi tatap muka ini penting untuk memastikan bahwa para tenant benar-benar memahami materi yang diajarkan dan dapat mengaplikasikannya dalam bisnis mereka,” ujar Bu Ulfah selaku ketua teknis pelaksana.
Tidak hanya itu, program ini juga menyediakan akses ke berbagai jaringan bisnis dan komunitas UMKM. Melalui jaringan ini, para tenant dapat berbagi pengalaman, saling mendukung, dan membangun kolaborasi yang menguntungkan. “Kami percaya bahwa dengan membangun jaringan yang kuat, para UMKM dapat saling mendukung dan tumbuh bersama,” tambah Dr. Wahyudin.
Bu Selfie juga menambahkan bahwa program pendampingan dan coaching clinic diharapkan dapat menjadi model bagi daerah lain dalam mendukung pengembangan UMKM. “Kami berharap inisiatif ini dapat diadopsi oleh daerah lain, sehingga semakin banyak UMKM yang mendapatkan manfaat dari program pendampingan dan pelatihan seperti ini,” ujarnya.
Dengan berbagai upaya yang dilakukan, program pendampingan dan coaching clinic ini diharapkan dapat membawa perubahan positif bagi para UMKM di Kabupaten Tangerang.
Para tenant diharapkan dapat mengembangkan bisnis mereka dengan lebih baik, meningkatkan daya saing, dan memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap perekonomian daerah. “Kami percaya bahwa dengan pendampingan yang tepat, para UMKM dapat tumbuh dan berkembang menjadi pelaku bisnis yang sukses dan berkelanjutan,” tutup Dr. Wahyudin.